Term Deposit Valas, Penerimaan Bank Tidak Hanya Terpaku Perolehan Bunga

Pengalaman krisis 1998 menunjukkan kebebasan devisa berakibat hasil ekspor banyak disimpan di luar negeri. Penurunan peringkat Indonesia menjadi di bawah investment grade mengakibatkan bank domestik terisolasi dalam mengikuti jaringan pembayaran internasional. Pelan tapi pasti, pemulihan ekonomi tercipta. Beberapa ujian dilakoni pada mini krisis 2005 dan 2008. Ekonomi domestik terbukti imun terhadap krisis global ber modal pangsa pasar besar. Satu dekade menjelang, Indonesia ter lepas dari belenggu lembaga pemeringkat internasional. Kenaikan peringkat menjadi investment grade semestinya menempatkan kembali bank domestik dalam jaringan pemba yaran internasional. Eksportir tidak perlu menggu nakan jasa bank di luar negeri. Bank domestik mampu menye diakan layanan tersebut. Di sisi lain, kewajiban repatri asi ekspor memberi peluang bank domestik untuk terus ber benah meningkatkan efisiensi biaya dan perluasan jasa keu angan. Sementara otoritas moneter mengantisipasi dengan instru men anyar term deposit, dituju kan untuk meningkatkan daya tampung bank domestik dalam menyerap devisa ekspor yang akan masuk. Sebelumnya, bank domestik lebih banyak menempatkan aset valas jangka pendek di luar ne geri, terutama Singapura. Pasar uang antarbank (PUAB) valas dalam negeri relatif ter batas dengan daya tampung sekitar US$500 juta per hari. Kecilnya daya PUAB valas dise babkan kete rbatasan credit line dan limit, serta persepsi risiko counterparty bank domestik yang belum disesuaikan dengan peringkat investment grade. Likuiditas valas bank domestik sekitar US$2,5 miliar per hari, masih lebih besar dibandingkan daya tam pung PUAB valas domestik sebe sar US$500 juta. Sisa likuiditas sebesar US$2 miliar terpaksa mengalir ke pasar uang luar negeri, untuk penempatan jangka pendek over night. Sejumlah US$500 juta menikmati suku bunga PUAB valas domestik sekitar 0,25%. Sementara sisanya, sebesar US$2 miliar memperoleh suku bunga lebih rendah yaitu sekitar 0,13% dari pasar luar negeri. Lebih tingginya bunga di pasar domestik mencerminkan credit rating bank domestik yang dipandang lebih berisiko. Maka menjadi penting untuk memperluas daya tampung PUAB valas domestik agar likuiditas valas berputar di per bankan nasional. Term Deposit Instrumen anyar term deposit dikeluarkan untuk menerima penempatan valas bank dalam bentuk simpanan jangka pendek di Bank Indonesia. Tenor simpanan valas meliputi 7 hari, 14 hari dan 1 bulan. Denominasi terbatas pada US$, sebagai denominasi terbesar (85%) dalam transaksi valas dan perdagangan internasional. Term deposit valas juga mem berikan kemudahan bank untuk melakukan early termination, yang dapat ditarik dalam bentuk US$ maupun dalam rupiah. . Iqbal Bisnis/M Biaya ter minasi US$ sebesar 10% dari bunga term deposit, menjadi pengurang penerimaan bunga. Penarikan dalam rupiah masuk dalam mekanisme swap. Bank dapat mengakses rupiah dari aset valas di term deposit, dengan pembelian valas kembali pada swap rate yang disetujui. Beberapa kemudahan tersebut dimaksudkan untuk mendorong bank membawa likuiditas valas masuk ke pasar uang domestik. Tambahan valas diharapkan membuat PUAB valas domestik menjadi lebih likuid. Instrumen Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Bambang Abimanyu mengatakan jumlah pecandu narkoba di Indonesia telah mencapai 3,8 juta jiwa dan setiap tahun memiliki kecenderungan meningkat. Di antara jumlah itu ternyata kalangan pelajar mengambil posisi tertinggi dalam hal pengguna narkoba yang mencapai lebih dari 50% atau sekitar 2 juta pelajar/mahasiswa. Jumlah ini sangat luar biasa apalagi me reka adalah generasi penerus bangsa yang dipersiapkan untuk mengambil estafet kepemimpinan nasional pada masa menda tang. Apa jadinya bangsa ini kalau banyak dari pelajarnya yang ternyata merupakan pencandu narkoba akut dan berat. Dalam upaya mencegah membesarnya pengguna narkoba ini di kalangan pelajar dan mahasiswa, maka pembelajaran ekstra dan nonkurikuler mesti diperbanyak dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Ekstrakurikuler dapat dilakukan lebih intensif misalnya setiap Sabtu adalah ke giatan ekstrakurikuler. Juga dapat diada kan pertandingan persahabatan antarkelas, angkatan, jurusan. Semua siswa (mahasiswa) diharuskan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler se suai bakat dan minatnya. Masukkan kegi atan ini bagian dari penilaian guru (wali kelas) dan dosen (pembina akademik dan pasar memungkinkan instrumen keuangan mudah diperoleh melalui harga yang kompetitif. Likuiditas pasar yang mema dai membuat biaya lindung nilai terbentuk secara sehat. Eksportir, importir, investor saham dan SUN, mudah mengakses instru men lindung nilai mata uang maupun suku bunga. Bagi bank, variabilitas instru men keuangan memberi tam bahan keuntungan melalui fee transaksi. Penerimaan bank tidak hanya terpaku perolehan bunga melalui tingginya net interest margin. Banyaknya instrumen mem buat bank lebih mudah menge lola likuiditas dan mempunyai pilihan penempatan dana yang beragam. Secara keseluruhan, hal ini meningkatkan efisiensi bank. Bagi otoritas moneter, lebih banyaknya instrumen keuangan memberi banyak manfaat. Pertama, mengurangi ketergan tungan pemenuhan valas mela lui transaksi spot yang menyebabkan tekanan terhadap rupiah. Hal ini mendukung sta bilitas nilai tukar. Kedua, pemenuhan valas dapat dipenuhi melalui pinjam an di pasar uang saat harga US$ tinggi. Pasar valas mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap gejolak pasar. Ketiga, beragamnya instrumen memungkinkan banyak diper oleh informasi yang bermanfaat seperti persepsi risiko investor, ekspektasi suku bunga, dan tren pergerakan nilai tukar. Dari berbagai kriteria kecukupan, jumlah cadangan devisa sebesar US$116 miliar saat ini lebih dari cukup untuk mengantisipasi krisis. Term deposit valas lebih seba gai instrumen katalis untuk mengaktifkan pasar uang valas dan transaksi derivatif agar berkembang secara memadai. Secara bersamaan, devisa ekspor masuk mampu mendorong pasar uang domestik lebih likuid dan dalam. Efisien pasar uang domestik memungkinkan bank beroperasi lebih baik untuk men dukung kegiatan dunia usaha secara lebih optimal. Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. Surat surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi . Baru diharapkan berkembang dan tercipta untuk memenuhi kebutuhan ekonomi domestik. Instrumen baru yang memungkinkan berkem bang misalnya currency swap, suatu transaksi beri si dua kontrak (leg), yaitu spot dan forward secara bersamaan. Pengguna swap umum nya investor asing yang melakukan kegiatan lind ung nilai sejak permulaan kegiatan investasi. Swap juga dilakukan oleh perusahaan debitur pinjaman luar negeri yang dalam kontrak pinjaman telah mengikat kewa jiban lindung nilai pinjaman. Instrumen lain yang memung kinkan berkembang adalah repo valas. Pelaku pasar yang mempunyai surat berhar ga dalam valas dapat menggunakan seba gai jaminan (collat eral) untuk mem peroleh likuiditas valas tunai tanpa kehilangan kepemilikan surat berharga, misalnya bond pemerintah atau korpora si. Variasi Instrumen Pasar Pasar uang yang berkem bang memberikan pilihan pemenuhan valas melalui kegiatan pin jam meminjam, sehingga kebu tuhan valas tidak hanya bertum pu pada transaksi spot yang memberikan tekanan pada nilai tukar. Dalam hal ini, pasar uang men jadi katalis terhadap berkembang nya instrumen lindung nilai lain nya seperti transaksi forward out right, interest rate swap, dan cross currency swap. Term deposit valas menjadi langkah awal yang diinisiasi Bank Indonesia untuk mening katkan pendalaman pasar keuangan. Bagi dunia usaha, pendalaman