Tekanan terhadap Indeks Saham Berkurang

Bursa saham global pada pekan ini diharapkan bisa me nguat kembali menyusul sentimen negatif yang mulai mereda. Menurut analis Indosurya Asset Management Reza Priyambada, pe nguatan bursa saham Amerika yang terjadi pada akhir pekan lalu menun jukkan pelaku pasar masih dapat melakukan aksi beli, sehingga mem buka ruang penguatan selanjutnya. “Tekanan diharapkan juga berku rang seiring dengan adanya harapan positif terhadap pertemuan puncak Menteri Keuangan Eropa di akhir pekan yang akan membahas pena nganan krisis utang Eropa,” katanya. Data ekonomi Eropa yang patut dicermati pekan ini diantaranya se putar consumer price index, retail sales, dan factory orders. Sementara di Amerika, data penjualan properti dan manufaktur juga bisa memberi kan sentimen. Dari data yang kemungkinan diri lis dan sentimen yang ada, lanjut Reza, tekanantekanan terhadap pa sar kemungkinan bisa berkurang. “Dari sisi teknikal mingguan, pe nguatan juga masih dapat dimung kinkan karena pergerakan indeks masih di sekitar area oversold,” kata nya. Sepanjang pekan lalu, indeks harga saham gabungan diprediksi bergerak di rentang support 3.791 3.840 dan resistance 3.9413.995. Adapun saham yang patut dicermati antara lain BMTR, ASII, PGAS, INDY, WIKA, SGRO, dan INTP. Σεντιμεν Ινδεκσ Pada perdagangan Senin (25/6), menurut analis Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto, indeks berpotensi untuk melanjutkan pelemahan, ke kisaran 3.8503.930. Saham yang di rekomendasikan untuk day trading adalah ASII, PGAS, IMAS, dan SMGR. “Secara teknikal, indeks masih bisa melemah, tetapi data ekonomi Amerika dan rencana pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa dapat memberikan sentimen terha dap indeks,” katanya. Pada pekan lalu, bursa saham glo bal kembali berakhir di zona negatif setelah menghijau di awal pekan pascapemilu Yunani. Di Amerika, indeks DJIA menu run 0,99% ke level 12.640,78, se mentara dari bursa saham Asia, pe lemahan terjadi pada indeks Hang Seng yang melemah 1,24%, indeks Shanghai turun 1,99%, dan Kospi yang melemah 0,58%. Indeks dalam negeri juga ikut ne gatif, turun 0,31% atau 12,27 poin menjadi 3.889,53 berada di bawah level psikologis 3900. Kekecewaan pasar pekan lalu disebabkan sentimen negatif seputar program Operation Twist senilai US$267 miliar oleh The Fed. The Fed juga memotong estimasi pertumbuhan Amerika Serikat men jadi 1,9% lebih rendah dari estimasi sebelumnya 2,4%. Berdasarkan hasil survei HSBC pada Juni, data manufaktur China cenderung melemah di level 48,10 dari sebelumnya 48,40. Penurunan ini menunjukkan eks por China cenderung melemah da lam beberapa bulan mendatang. Menjelang akhir pekan kemarin, lembaga pemeringkat internasional Moody’s menurunkan peringkat 15 perbankan global. Sementara audi tor independen mengabarkan per bankan Spanyol butuh sekitar tam bahan 62 miliar euro untuk modal baru.