Motorola buat Tawaran Baru ke Microsoft



Motorola Mobility, ba gian dari Google Inc, mengatakan membuat tawaran baru untuk menyelesaikan perse lisihan paten dengan Microsoft Corp terkait sistem game Xbox dan telepon pintar. Micro soft mempertanyakan keseriusan tawaran itu. Motorola Mobility menawarkan untuk membayar US$0,33 atas setiap telepon yang menggunakan perangkat lunak Microsoft ActiveSync. Wakil presiden urusan kekayaan intelek tual Motorola Mobility Kirk Dailey menga takan itu akan menghindari larangan im por oleh Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) pada ponsel yang menggunakan ActiveSync. Unit Google itu juga menurunkan penawaran royalti atas produk yang meng gunakan sistem operasi Microsoft Windows menjadi US$0,50 untuk setiap bagian yang menggunakan standar indus tri dalam kompresi video. Dailey mengatakan perusahaan mem pertahankan permintaan atas 2,25% dari biaya dari sistem game Xbox. Microsoft bisa dilarang mengimpor Xbox jika kalah dalam perkara yang tengah berlangsung di ITC yang diajukan oleh Motorola Mobility. “Kami berharap mereka akan mere spons positif. Kami harus mendapat tang gapan dalam 2 minggu,” kata Dailey. Sebuah penyelesaian dapat mengakhiri perkara perusahaan yang saling balasmem balas satu dengan lainnya ini. Seperti diketahui, Microsoft, yang ber pendapat semua perangkat yang berjalan pada sistem operasi Google Android meng gunakan teknologinya, minta royalti dari Motorola Mobility. Motorola Mobility yang berbasis di Libertyville, Illinois, kemudian merespons dengan menuntut royalti atas Xbox atas penggunaan WiFi dan teknologi kompresi video oleh perusahaan perangkat lunak itu. “Pada saat kami menyambut baik setiap upaya penyelesaian yang baik, sulit untuk menerima permintaan bahwa Microsoft harus membayar royalti ke Google jauh melebihi harga pasar, padahal mereka menolak untuk melisensi semua paten Microsoft yang dilanggar oleh Motorola,” Horacio Gutierrez, wakil penasihat umum untuk properti intelektual Microsoft.